tag:blogger.com,1999:blog-38297083493148205652024-03-14T04:34:05.655-07:00HIDUPKU DAN HIDUPMUOrang bilang hidup adalah pilihan, namun bagi diriku hidup adalah penyikapan, karena pada dasarnya hidup kita di nilai dari cara kita hidup, bagaimana hidup menurutmu,,,,,??DWI JAYA MUSTIKAhttp://www.blogger.com/profile/04505259090322137494noreply@blogger.comBlogger110125tag:blogger.com,1999:blog-3829708349314820565.post-13029287377528248912012-12-19T13:34:00.004-08:002012-12-19T13:34:55.068-08:00Rehat 9Saat Abu Bakar sakit, sahabat-sahabatnya pun menjenguk. Mereka berkata, "Tidakkah kami memanggilkan dokter untukmu?"<br /><br />Abu Bakar menjawab, "Dokter telah melihatku."<br /><br />"Lalu apa yang dia katakan kepadamu?" sambung mereka.<br /><br />Abu Bakar menirukan, "Sesungguhnya aku melakukan apa saja yang engkau aku kehendaki."<br /><br />Umar ibn al-Khatab pun mengatakan, "Kami mendapatkan sebaik-baik kehidupan kami di dalam sabar."<br /><br />Dia
juga berkata, "Sebaik-baik kehidupan yang kami alami adalah dengan
kesabaran. Seandainya kesabaran seorang lelaki, pastilah dia seorang
lelaki yang terhormat."<br /><br />Ali ibn Abi Thalib berkata, "Ketahuilah,
bahwa sesungguhnya sabar itu laksana kepala bagi jasad. Jika kepala
diputus tidak ada gunanya jasad ini."<br /><br />Kemudian dia meninggikan suaranya dan berkata, "Sesungguhnya, tidak ada iman bagi seseorang yang tidak memiliki kesabaran."<br /><br />Dia juga berkata, "Sesungguhnya, kesabaran itu adalah binatang tunggangan yang tidak pernah jatuh tertelungkup."<br /><br />Al-Hasan
berkata, "Sesungguhnya, kesabaran adalah salah satu harta simpanan
kebaikan, dan Allah hanya akan memberikannya kepada seorang hamba yang
mulia di sisi-Nya."<br /><br />Umar ibn Abdul Aziz berkata, "Sekali-kali
Allah tidak mengaruniakan nikmat kepada seorang hamba, kemudian Dia
tarik nikmat itu dan Dia gantikan dengan kesabaran, kecuali Allah
menggantinya dengan yang lebih baik dari apa yang telah Dia cabut
darinya."<br /><br />Maymun ibn Mahran mengatakan, "Tidaklah seseorang menerima 'label kebaikan' yang lebih tinggi dari sabar."<br /><br />Sulaiman ibn al-Qasim mengatakan, "Setiap amalan itu jelas diketahui ganjarannya kecuali sabar." Sebab Allah berfirman,<br /><b>{Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.} [QS. Az-Zumar:10]</b><br /><br />
<br />
<small><b>Laa Tahzan~!</b></small><br />
<small>By;</small><br />
<small>DR. Aidh Al-Qarni</small>DWI JAYA MUSTIKAhttp://www.blogger.com/profile/04505259090322137494noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3829708349314820565.post-19655765255384880232012-12-19T13:34:00.000-08:002012-12-19T13:34:02.885-08:00Jangan Bersedih, Sebab Kebaikan Anda Akan Membuahkan Pujian!Tangan-tangan menengadah mendoakan anda, dan bibir
memuji atas kebaikan yang anda berikan. Sesungguhnya, pujian itu adalah
nyawa kedua, anak yang abadi, warisan yang awet, serta peninggalan yang
diberkahi.<br /><br />Seorang penyair berkata:<br /><i>Seakan engkau dapatkan
di dalam buku kata tidak, yang haram bagimu maka jangan menghalalkannya.
Jika musim dingin tiba engkau adalah matahari. Jika musim panas tiba
engkau adalah naungan. Engkau tidak tahu jika engkau menginfakkan harta,
apakah engkau lebih banyak memberi atau lebih sedikit. Engkau akan
diganjar oleh orang lain dengan segala kebaikan, kerana engkau adalah
pahlawan yang paling mulia. Dengan wajahmu kami mengambil penerangan,
saat kami berjalan di malam-malam gulita. Namamu dalam pendengaran
adalah sebaik-baik petunjuk yang disebutkan di semua tempat dan tak
membosankan. Jiwa kami jadi tebusan atas segala goncangan, dan para
jamaah haji menjadi tebusan saat membawa talbiah.</i><br /><br />
<br />
<small><b>Laa Tahzan~!</b></small><br />
<small>By;</small><br />
<small>DR. Aidh Al-Qarni</small>DWI JAYA MUSTIKAhttp://www.blogger.com/profile/04505259090322137494noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3829708349314820565.post-84073953012030270982012-12-19T13:33:00.000-08:002012-12-19T13:33:18.554-08:00Faedah Membaca1. Membaca dapat mengusir perasaan was-was, kecemasan, dan kesedihan.<br /><br />2. Membaca dapat menghindarkan seseorang agar tidak tenggelam dalam hal-hal yang batil.<br /><br />3.
Membaca dapat menjauhkan kemungkinan seseorang untuk berhubungan dengan
orang-orang yang menganggur dan tidak memiliki aktivitas.<br /><br />4.
Membaca dapat melatih lidah untuk berbicara dengan baik, menjauhkan
kesalahan ucapan, dan menghiasinya dengan balaghah dan fashahah.<br /><br />5. Membaca dapat mengembangkan akal, mencerahkan pikiran, dan membersihkan hati nurani.<br /><br />6. Membaca dapat meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan daya ingat serta pemahaman.<br /><br />7. Membaca dapat mengambil pelajaran dari pengalaman orang lain, kebijaksanaan kalangan bijak bestari, dan pemahaman ulama.<br /><br />8.
Mematangkan kemampuan seseorang untuk mencari dan memproses
pengetahuan, untuk mempelajari bidang-bidang pengetahuan yang berbeda,
dan penerapannya dalam dunia nyata.<br /><br />9. Menambah keimanan,
khususnya ketika membaca buku-buku karangan kaum muslimin. Sebab buku
merupakan; pemberi nasehat yang paling agung, pendorong jiwa yang paling
besar, dan penyuruh kepada kebaikan yang paling bijaksana.<br /><br />10.
Membaca dapat membantu pikiran agar lebih tenang, membuat hati agar
lebih terarah, dan memanfaatkan waktu agar tidak terbuang percuma.<br /><br />11.
Membaca dapat membantu memahami; proses terjadinya kata secara lebih
detil, proses pembentukan kalimat, untuk menangkap konsep dan untuk
memahami apa yang berada di balik tulisan.<br /><br />Seorang penyair mengatakan,<br /><i>Kehidupan jiwa adalah konsep dan makna, bukan yang engkau makan dan minum.</i><br /><br />
<br />
<small><b>Laa Tahzan~!</b></small><br />
<small>By;</small><br />
<small>DR. Aidh Al-Qarni</small>DWI JAYA MUSTIKAhttp://www.blogger.com/profile/04505259090322137494noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3829708349314820565.post-88040513432250442982012-12-19T13:32:00.003-08:002012-12-19T13:32:37.659-08:00Keutamaan BukuAbu Ubaidah mengatakan bahwa al-Muhallab pernah berkata
kepada anak-anaknya dalam wasiatnya, "Wahai anak-anakku, janganlah
kalian tinggal di pasar, kecuali dekat dengan pembuat baju besi dan
pembuat kertas."<br /><br />Salah seorang sahabat pernah berkata kepadaku,
"Saya membaca sebuah buku salah seorang Syaikh yang berasal dari Syam
yang di dalamnya berisi tentang catatan Ghathafaan. Katanya, 'Semua
kebajikan menjadi sirna kecuali di dalam buku-buku'."<br /><br />Saya juga
pernah mendengar al-Hasan al-Lu'lui berkata, "Saya melakukan perjalanan
selama empat puluh tahun, dan saya tidak pernah tidur siang. Tidak pula
pada malam hari dan tidak pula bersandar, kecuali buku selalu saya
letakkan di dada."<br /><br />Ibnu al-Jahm berkata, "Jika kantuk datang
menyerang sebelum waktunya tidur, maka saya akan mengambil salah satu
dari buku-buku hikmah. Dengan buku itu saya merasakan adanya gelora
untuk mendapatkan nilai-nilai dan adanya kecintaan terhadap
perbuatan-perbuatan baik yang menyeruak ketika saya mendapatkan sesuatu
yang menarik, dan yang meliputi hati dengan kebahagiaan. Ketika perasaan
hati dalam kondisi sangat senang, membaca dan belajar akan lebih punya
kekuatan untuk membangunkan daripada suara keledai dan bunyi reruntuhan
yang mengejutkan."<br /><br />Ibnu al-Jahm berkata lagi, "Saya sangat senang
dan cinta kepada buku. Dan, bila saya berharap untuk mendapatkan
manfaat darinya, maka anda akan melihat saya jam demi jam memeriksa
beberapa halaman yang tersisa, kerana takutnya mendekati halaman
terakhir. Dan, bila buku itu berjilid-jilid dengan jumlah halaman yang
banyak, maka sempurnalah hidup ini dan lengkaplah kegembiraan ini."<br /><br />Al-Atabiy
mengomentari sebuah buku yang ditulis oleh ulama-ulama terdahulu,
"Seandainya bukan kerana banyaknya jumlah halaman pasti saya akan
menyalinnya."<br /><br />Ibnu al-Jahm pun menimpali, "Tapi saya justru suka terhadap apa yang tidak anda sukai."<br /><br />Saya
tidak pernah membaca satu pun buku besar, kecuali saya dapatkan manfaat
di dalamnya. Dan, tidak terhitung berapa banyak buku kecil yang saya
baca yang ketika selesai membacanya saya tidak berbeda dengan ketika
mulai membaca.<br /><br />Sedangkan kitab yang paling mulia dan paling tinggi,<br /><b>{Ini
adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, maka janganlah ada
kesempitan di dalam dadamu kerananya, supaya kamu memberi peringatan
dengan kitab itu (kepada orang kafir) dan menjadi pelajaran bagi
orang-orang yang beriman.} [QS. Al-A'raf:1]</b>
<br /><br />
<br />
<small><b>Laa Tahzan~!</b></small><br />
<small>By;</small><br />
<small>DR. Aidh Al-Qarni</small><br />
DWI JAYA MUSTIKAhttp://www.blogger.com/profile/04505259090322137494noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3829708349314820565.post-16812906780146079792012-12-19T13:31:00.004-08:002012-12-19T13:31:44.239-08:00Sebaik-baik Teman Duduk Adalah BukuDiantara sebab kebahagiaan adalah meluangkan waktu untuk
mengkaji, menyempatkan diri untuk membaca, dan mengembangkan kekuatan
otak dengan hikmah-hikmah.<br /><br />Al-Jahizh menasehatkan untuk
senantiasa membaca dan mengkaji agar anda bisa mengusir kesedihan.
Katanya, ''Buku adalah teman duduk yang tidak akan memujimu dengan
berlebihan, sahabat yang tidak akan menipumu, dan teman yang tidak
membuatmu bosan. Dia adalah teman yang sangat toleran yang tidak akan
mengusirmu. Dia adalah tetangga yang tidak akan menyakitimu. Dia adalah
teman yang tidak akan memaksamu mengeluarkan apa yang anda miliki. Dia
tidak akan memperlakukanmu dengan tipu daya, tidak akan menipumu dengan
kemunafikan, dan tidak akan membuat kebohongan.''<br /><br />Buku adalah
sesuatu yang jika anda pandang maka akan memberikan kenikmatan yang
panjang, dia akan menajamkan kemampuan intelektual, membuat lidah tidak
kelu, dan membuat ujung jemari semakin indah. Dia akan memperkaya
ungkapan-ungkapan anda, akan menenangkan jiwa, dan akan mengisi dada.
Buku akan memberikan 'penghormatan orang-orang awam dan persahabatan
dengan raja-raja', kepada anda. Dengannya anda akan mengetahui sesuatu
hanya dalam sebulan. Satu hal yang tidak bisa anda dapatkan dari mulut
orang selama satu masa. Dengannya, anda juga bisa menghindarkan hutang
dan kesusahan mencari rezeki. Dengan buku, anda tidak harus
bersusah-susah menghadap seorang pengajar yang mencari makan dari honor
mengajar, tidak harus belajar dari orang yang secara akhlak lebih rendah
dari anda, dan tidak harus duduk bersama orang-orang yang hatinya penuh
kedengkian dan orang-orang yang kaya.<br /><br />Buku adalah sesuatu yang
senantiasa taat baik di siang hari maupun di malam hari. Dia akan ikut
saja baik dalam perjalanan maupun ketika berada di rumah. Dia tidak
pernah mengantuk, dan tidak akan terkena kelelahan malam. Dia adalah
guru yang jika anda membutuhkannya, maka dia tidak akan merasa malu. Dan
jika anda meninggalkannya untuk ganti materi, maka dia tidak akan
memutuskan faedahnya. Walaupun anda meninggalkannya, dia akan selalu
taat. Walaupun ada angin yang menyerang anda, maka dia tidak akan
berpaling. Kesendirian anda tidak akan membahayakan selama anda selalu
bersamanya, dan tidak akan memaksa anda untuk duduk bersama orang-orang
yang jelek perangainya.
Meskipun tidak ada keutamaan yang bisa anda ambil, namun ia sudah
menghalangi niat anda untuk duduk di depan pintu rumah, dan melihat
orang-orang yang lalu lalang di depan rumah. Sebab hal tersebut:
melanggar hak-hak orang lain, menzalimi diri kita dengan cara melihat
orang lain secara berlebihan, ada keterlibatan diri kita dalam sesuatu
yang tidak berguna, ada pembauran dengan orang-orang yang tidak berguna,
ada kesempatan untuk mendengarkan langsung ucapan-ucapan mereka yang
kotor, yang tidak bernilai, yang rendah budinya dan yang tidak cerdas.<br /><br />Semua
ini akan menghindarkan anda dari segala kemungkinan buruk, dan
menghadapkan pada manfaat yang besar. Anda berhasil mendapatkan pokok
sekaligus cabangnya. Seandainya yang anda dapat darinya tak lebih dari
kegiatatan yang menghalangi niat anda dari keinginan yang murahan, dari
keinginan untuk bersenang-senang saja, dan dari main-main yang tidak
berarti, maka itu sudah merupakan nikmat yang besar dan karunia yang
agung.<br /><br />Kita sadar bahwa buku adalah pilihan terbaik bagi
orang-orang yang kosong untuk menghabiskan waktu siangnya, dan bagi
orang-orang yang suka bersenang-senang untuk menghabiskan malam-malam
mereka. Buku adalah sesuatu yang tanpa mereka sadari; memberikan
dorongan untuk mencoba, menggunakan nalarnya, membentuk kepribadiannya,
menjaga kehormatan mereka, dan mengembangkan harta mereka.<br /><br />
<small><b>Laa Tahzan~!</b></small><br />
<small>By;</small><br />
<small>DR. Aidh Al-Qarni</small>DWI JAYA MUSTIKAhttp://www.blogger.com/profile/04505259090322137494noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3829708349314820565.post-87948195734918750862012-12-19T13:30:00.003-08:002012-12-19T13:30:39.241-08:00rehat 8<b>{Dan, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah
sesungguhnya tidaklah berputus asa dari rahmat Allah kecuali orang-orang
kafir.} [QS. Yusuf:87]</b><br /><br /><b>{Ibrahim berkata, ''Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Rabb-nya, kecuali orang-orang yang zalim.''} [QS. Al-Hijr:56]</b><br /><br /><b>{Sesungguhnya, rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.} [QS. Al-A'raf:56]</b><br /><br /><b>{Kamu tidak mengetahui barangkali Allah mengadakan sesudah itu suatu hal yang baru.} [QS. Ath-Thalaq:1]</b><br /><br /><b>{Boleh
jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi
(pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah
mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.} [QS. Al-Baqarah:216]</b><br /><br /><b>{Allah Maha Lembut terhadap hamba-hamba-Nya.} [QS. Asy-Syu'ara:19]</b><br /><br /><b>{Dan, rahmat-Ku meliputi segala sesuatu.} [QS. Al-A'raf:156]</b><br /><br /><b>{Janganlah kamu bersedih kerana sesungguhnya Allah bersama kita.} [QS. At-Taubah:40]</b><br /><br /><b>{(ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Rabb-Mu, lalu diperkenankan-Nya bagimu.} [QS. Al-Anfal:9]</b><br /><br /><b>{Dan, Dialah yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya.} [QS. Asy-Syu'ara:28]</b><br /><br /><b>{Dan,
mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah
orang-orang yang khusyu' kepada Kami.} [QS. Al-Anbiya:91]</b><br /><br />Seorang penyair mengatakan,<br /><i>''Kapan
dunia akan ceria membawa kebaikan untukmu, kalau kau tidak rela dengan
pergaulan. Tidakkah kau lihat batu mutiara mahal, bukankah mutiara itu
dikeluarkan dari lautan yang asin. Mungkin saja sesuatu yang menakutkan
datang membawa kengerian, juga kegembiraan dan kesenangan. Mungkin juga
keselamatan itu terjadi setelah adanya larangan, bisa saja kelurusan
setelah kebengkokan.</i><br /><br />
<br />
<small><b>Laa Tahzan~!</b></small><br />
<small>By;</small><br />
<small>DR. Aidh Al-Qarni</small>DWI JAYA MUSTIKAhttp://www.blogger.com/profile/04505259090322137494noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3829708349314820565.post-77309724194426788812012-12-05T03:40:00.000-08:002012-12-05T03:40:11.991-08:00Jangan Bersedih Jika Ada Orang yang Merintangi dan Menyikapi Anda Dengan Wajah MasamSufyan Ats-Tsauri mengeluarkan beberapa bait puisi:<br /><br /><i>Engkau
tak harus membuka pintu untuk meminta, ketika orang tak mau memberi
garam dan sepotong roti. Minumlah dari air Eufrat, dan berikan untuk
minum orang yang makan bubur. Bersendawalah mengikuti mereka seakan
engkau ikut berebut kue-kue mereka.</i><br /><br />Sebuah gubuk yang terbuat
dari kayu, kemah yang terbuat dari kain dengan roti gandum, jauh lebih
mulia ― ketika kita mampu menjaga kehormatan kita ― daripada istana yang
indah, taman yang rindang, namun dipenuhi dengan keresahan dan
kegundahan.<br /><br />Ujian itu ibarat penyakit, yang pada saatnya nanti
pasti akan sembuh. Barangsiapa terburu-buru untuk membuangnya, maka
kondisi tubuhnya akan semakin melemah dan semakin parah. Demikian pula
dengan musibah dan ujian, yang pada saatnya nanti akan hilang bersama
bekas-bekasnya. Oleh sebab itu, kewajiban orang yang mendapat ujian
adalah bersabar, menunggu datangnya jalan keluar, dan senantiasa berdoa.<br /><br />
<br />
<small><b>Laa Tahzan~!</b></small><br />
<small>By;</small><br />
<small>DR. Aidh Al-Qarni</small>DWI JAYA MUSTIKAhttp://www.blogger.com/profile/04505259090322137494noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3829708349314820565.post-68245662272275012212012-12-05T03:33:00.003-08:002012-12-05T03:33:54.333-08:00Jangan Bersedih, Sebab Anda Masih Punya Saudara dan Orang yang Mencintai AndaSaya akan persembahkan beberapa bait syair. Jika mau,
anda bisa menyenandungkannya dengan lirih, kerana akan memberikan rasa
damai di dalam dada. Tentang penyatuan hati dan pendekatan ruh ini.
Salah seorang penyair mengatakan,<br /><br /><i>"Kami singgah di tempat
Qaisiyah Yamaniyah yang memiliki garis nasab dengan orang-orang pilihan.
Dengan mengulurkan tabir diantara kita, ia berkata, mau kemana atau
siapa kedua lelaki yang bersamamu itu. Saya katakan padanya: Temanku ini
berasal dari kaum Tamim sedangkan keluarganya berasal dari Yaman. Dua
sahabat yang jauh yang disatukan oleh zaman, kadang orang yang berbeda
bisa menyatu akrab."</i><br /><br />Teman adalah hiburan dalam kesedihan.
Salah seorang diantara mereka mengatakan, "seandainya bukan kerana
bisikan jahat, niscaya saya tidak akan berbaur dengan manusia."<br /><br /><b>{Teman-teman
akrab pada hari itu sebagian menjadi musuh bagi sebagian yang lain,
kecuali orang-orang yang bertakwa.} [QS. Az-Zukhruf:67]</b><br /><br />
<br />
<small><b>Laa Tahzan~!</b></small><br />
<small>By;</small><br />
<small>DR. Aidh Al-Qarni</small>DWI JAYA MUSTIKAhttp://www.blogger.com/profile/04505259090322137494noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3829708349314820565.post-21533004103769072242012-12-05T03:32:00.005-08:002012-12-05T03:32:50.708-08:00Jangan Bersedih Jika Dihadapkan Pada Kesulitan-Kesulitan, Permasalahan, dan Halangan.Kesabaran itu lebih memberikan kedamaian daripada
kesedihan, dan ketabahan lebih memberikan hal-hal yang positif daripada
kelemahan. Orang yang dengan kesadarannya sendiri tidak bersabar, maka
keadaanlah kemudian yang akan memaksanya bersabar.<br /><br />Al-Mutanabby mengatakan,<br /><i>"Zaman
telah menghujaniku dengan bencana hingga hatiku tertutup dengan anak
panah. Maka setiap kali aku kena panah hancurlah hancurlah pedang.
Hiduplah aku, dan aku tidak lagi peduli dengan semua musibah sebab aku
tidak mengambil apapun dari minatku."</i><br /><br />Abul Muzhaffar Al-Abyurdi berkata,<br /><i>"Zaman
mengecamku, dan ia tidak tahu bahwa aku menjaga diri, dan bagiku
peristiwa zaman tak membebani . Zaman memperlihatkan bagaimana melakukan
ancamaannya begitu juga aku menampakkan kesabaranku bagaimana dia apa
adanya."</i><br />
<br />
<small><b>Laa Tahzan~!</b></small><br />
<small>By;</small><br />
<small>DR. Aidh Al-Qarni</small>DWI JAYA MUSTIKAhttp://www.blogger.com/profile/04505259090322137494noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3829708349314820565.post-68528903474378330432012-12-05T03:32:00.001-08:002012-12-05T03:32:16.487-08:00 Jangan Bersedih, dan Simpanlah Pujian Orang Dengan Tetap Melakukan Kebaikan Kepada Orang Lain ---Ada seorang mulia berbuat baik kepada seorang penyair,
yang dia tolong setelah penyair tersebut ditimpa sebuah musibah. Maka
berkatalah penyair itu memujinya,<br /><i>"Seorang bocah yang tumbuh
dihujani kebaikan oleh Allah, rona mukanya menampakkan segala kemuliaan.
Tatkala melihat kemuliaan maka digantilah pakaiannya dan dia memakai
selendang seluas pakaiannya. Seakan bintang Kartika menggantung di
keningnya, di lehernya, ada bintang Syi'ra, dan di wajahnya ada bulan
purnama."</i><br /><br />
<small><b>Laa Tahzan~!</b></small><br />
<small>By;</small><br />
<small>DR. Aidh Al-Qarni</small>DWI JAYA MUSTIKAhttp://www.blogger.com/profile/04505259090322137494noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3829708349314820565.post-50152229021202621032012-12-05T03:30:00.004-08:002012-12-05T03:30:45.580-08:00Mengapa Harus Bersedih Jika Anda Memiliki Enam Resep?<span style="font-size: small;">Penulis buku Al-Farj Ba'da al-Syiddah menyebutkan bahwa
seorang bijak bestari sedang ditimpa musibah. Maka, datanglah
teman-temannya mengucapkan keprihatinan mereka terhadap musibah yang
menimpanya. Si bijak itu pun berkata, "Aku tahu ada satu obat yang
terbuat dari enam resep berbeda."<br /><br />Teman-temannya pun bertanya, "Apa saja itu?"<br /><br />Ia pun memaparkan jawabannya:<br />1. Percaya sepenuhnya kepada Allah.<br /><br />2. Kesadaranku bahwa semua yang telah Allah takdirkan akan terjadi.<br /><br />3. Sabar adalah senjata paling ampuh yang dipergunakan oleh orang-orang yang mendapat ujian.<br /><br />4. Jika saya tidak sabar lalu apa yang bisa saya lakukan. Dan saya tidak akan terbantu hanya dengan perasaan resah.<br /><br />5. Mungkin saja saya akan berada dalam kondisi yang lebih jelek daripada kondisi saya sekarang ini.<br /><br />6. Dari waktu ke waktu jalan keluar akan selalu terbuka.<br /></span>
<span style="font-size: small;"><b>Laa Tahzan~!</b></span>
<span style="font-size: small;">By;</span>
<span style="font-size: small;">DR. Aidh Al-Qarni</span>DWI JAYA MUSTIKAhttp://www.blogger.com/profile/04505259090322137494noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3829708349314820565.post-73964492946222706302012-12-05T03:30:00.001-08:002012-12-05T03:30:08.743-08:00Jangan Bersedih, Inilah Kiat-Kiat untuk Bahagia<span style="font-size: small;">1. Sadarilah bahwa jika anda tidak hidup hanya dalam
batasan hari ini saja, maka akan terpecahlah pikiran anda, akan kacau
semua urusan, dan akan semakin menggunung kesedihan dan kegundahan diri
anda. Inilah makna sabda Rasulullah: <u>''Jika pagi tiba, janganlah menunggu sore; dan jika sore tiba, jangan menunggu hingga waktu pagi.''</u><br /><br />2.
Lupakan masa lalu dan semua yang telah terjadi, kerana perhatian yang
terpaku pada yang telah lewat dan selesai merupakan kebodohan dan
kegilaan.<br /><br />3. Jangan menyibukkan diri dengan masa depan, sebab ia
masih berada di alam gaib. Jangan pikirkan hingga ia datang dengan
sendirinya.<br /><br />4. Jangan mudah tergoncang oleh kritikan. Jadilah
orang yang teguh pendirian, dan sadarilah bahwa kritikan itu akan
mengangkat harga diri anda setara dengan kritikan tersebut.<br /><br />5. Beriman kepada Allah, dan beramal salih adalah kehidupan yang baik dan bahagia.<br /><br />6. Barangsiapa menginginkan ketenangan, keteduhan, dan kesenangan, maka dia harus berdzikir kepada Allah.<br /><br />7. Hamba harus menyadari bahwa segala sesuatu berdasarkan ketentuan qadha' dan qadar.<br /><br />8. Jangan menunggu terima kasih dari orang lain.<br /><br />9. Persiapkan diri anda untuk menerima kemungkinan terburuk.<br /><br />10. Kemungkinan yang terjadi itu ada baiknya untuk diri anda.<br /><br />11. Semua qadha' bagi seorang muslim baik adanya.<br /><br />12. Berpikirlah tentang nikmat, lalu bersyukurlah.<br /><br />13. Anda dengan semua yang ada pada diri anda sudah lebih banyak daripada yang dimiliki orang lain.<br /><br />14. Yakinlah, dari waktu ke waktu selalu saja ada jalan keluar.<br /><br />15. Yakinlah, dengan musibah hati akan tergerak untuk berdoa.<br /><br />16. Musibah itu akan menajamkan nurani dan menguatkan hati.<br /><br />17. Sesungguhnya setelah kesulitan itu akan ada kemudahan.<br /><br />.18. Jangan pernah hancur hanya kerana perkara-perkara yang sepele.<br /><br />19. Sesungguhnya Rabb itu Maha Luas ampunan-Nya.<br /><br />20. Jangan marah, jangan marah, jangan marah!<br /><br />21. Kehidupan ini tak lebih hanya sekadar roti, air, dan bayangan. Maka, tak usahlah bersedih jika semua itu ada.<br /><br /><b>22. {Dan, di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu.} [QS. Adz-Dzariyat:22]</b><br /><br />23. Kebanyakan dari apa yang anda takutkan tidak pernah terjadi.<br /><br />24. Pada orang-orang yang tertimpa musibah itu ada suri tauladan.<br /><br />
25. Sesungguhnya, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan memberikan cobaan atas mereka.<br /><br />26. Ulangilah doa-doa untuk menghapuskan bencana.<br /><br />27. Anda harus melakukan perbuatan yang baik dan membuahkan, dan tinggalkanlah kekosongan.<br /><br />28. Tinggalkanlah kasak-kusuk, dan jangan percaya pada kabar burung.<br /><br />29.
Kedengkian dan keinginan anda yang kuat untuk membalas dendam itu hanya
akan membahayakan kesehatan anda sendiri. Lebih besar daripada bahaya
yang akan menimpa pihak lawan.<br /><br />30. Semua musibah yang menimpa diri anda adalah penghapus dosa-dosa.<br /></span>
<span style="font-size: small;"><br /></span>
<span style="font-size: small;"><b>Laa Tahzan~!</b></span>
<span style="font-size: small;">By;</span>
<span style="font-size: small;">DR. Aidh Al-Qarni</span>DWI JAYA MUSTIKAhttp://www.blogger.com/profile/04505259090322137494noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3829708349314820565.post-30768362677444352762012-12-05T03:29:00.003-08:002012-12-05T03:29:23.589-08:00Rehat 7<span style="font-size: small;">Jangan bersedih, kerana kesedihan hanya akan membuatmu
lemah dalam beribadah, membuatmu malas untuk berjihad, membuatmu putus
harapan, menggiringmu untuk berburuk sangka, dan menenggelamkanmu ke
dalam pesimisme.<br /><br />Jangan bersedih, sebab rasa sedih dan gundah
adalah akar penyakit jiwa, sumber penyakit syaraf, penghancur jiwa, dan
penebar keraguan dan kebingungan.<br /><br />Jangan bersedih, kerana ada
al-Qur'an, ada doa, ada shalat, ada sedekah, ada perbuatan baik, dan ada
amalan yang memberikan manfaat.<br /><br />Jangan bersedih, dan jangan
pernah menyerah kepada kesedihan dengan tidak melakukan aktifitas.
Shalatlah... bertasbihlah... bacalah... menulislah... bekerjalah...
terimalah tamu... bersilaturrahmilah... dan merenunglah.<br /><br />Allah berfirman,<br /><b>{Dan, Rabb-mu berfirman: ''Berdoalah kamu kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu.''} [QS. Al-Mu'min:60]</b><br /><br /><b>{Berdoalah
kamu kepada Rabb-mu dengan berendah diri dan suara yang lembut.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.}
[QS. Al-A'raf:55]</b><br /><br /><b>{Maka, sembahlah Allah dengan memurnikan ibadah kepada-Nya.} [QS. Al-Mu'minun:14]<b><br /><br /><b>{Katakanlah:
''Serulah Allah dengan seruan Ar-Rahman. Dengan nama mana saja yang
kamu seru, Dia mempunyai al-asma' al-husna (nama-nama yang terbaik).}
[QS. Al-Isra':110]</b><br /><br />
<br />
</b></b><b><b>
<b>Laa Tahzan~!</b><br />
By;<br />
DR. Aidh Al-Qarni</b></b></span>DWI JAYA MUSTIKAhttp://www.blogger.com/profile/04505259090322137494noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3829708349314820565.post-57989608804458178342012-12-05T03:28:00.004-08:002012-12-05T03:28:41.367-08:00Jangan Bersedih Kerana Tertimpa Kesulitan!<span style="font-size: small;">Kesulitan-kesulitan itu, sebenarnya, akan menguatkan
hati, menghapuskan dosa, menghancurkan rasa ujub, dan menguburkan rasa
sombong. Kesulitan-kesulitan itu; akan meluruhkan kelalaian, menyalakan
lentera dzikir, menarik empati bersama, menjadi doa yang dipanjatkan
oleh orang-orang salih, merupakan wujud ketundukan kepada tiran,
merupakan sebuah penyerahan diri kepada Dzat Yang Esa, merupakan sebuah
peringatan dini, sebuah upaya untuk menghidupkan dzikir, merupakan upaya
untuk menjaga hati dengan bersabar, merupakan persiapan untuk menghadap
Sang Tuan, dan sebuah sentilan untuk tidak cenderung kepada dunia,
merasa aman dan tenang dengannya. Kerana kelembutan yang tersembunyi itu
jauh lebih besar, dosa yang ditutupi itu jauh lebih besar, dan
kesalahan yang dimaafkan juga lebih besar.</span>
<span style="font-size: small;"><br /></span>
<span style="font-size: small;"><b>Laa Tahzan~!</b></span>
<span style="font-size: small;">By;</span>
<span style="font-size: small;">DR. Aidh Al-Qarni</span>DWI JAYA MUSTIKAhttp://www.blogger.com/profile/04505259090322137494noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3829708349314820565.post-2998671727366605972012-12-05T03:27:00.003-08:002012-12-05T03:27:56.402-08:00'Uzlah dan Dampak Positifnya<span style="font-size: small;">Yang saya maksudkan dengan 'uzlah (pengasingan diri) di
sini adalah ber-'uzlah dari segala bentuk kejahatan, dan kemubahan yang
berlebihan. Ber-'uzlah seperti ini akan membuat dada menjadi lapang dan
mengikis semua kesedihan.<br /><br />Ibnu Taimiyyah mengatakan, ''Ada
keharusan bagi hamba untuk melakukan 'uzlah agar dapat beribadah kepada
Allah, berdzikir kepada-Nya, membaca ayat-ayat-Nya, melakukan muhasabah
terhadap dirinya, berdoa kepada-Nya, meminta ampunan-Nya, menjauhi
tindakan-tindakan yang jelek, dan lain sebagainya.<br /><br />Dalam Shaidul
Khatir, Ibnu al-Jauzi telah menuliskan tiga pasal, yang ringkasannya
demikian: "Saya tidak melihat dan mendengar manfaat yang lebih besar
daripada 'uzlah. Kerana 'uzlah adalah sebuah ketenangan, sebuah
keagungan, sebuah kemuliaan, sebuah tindakan untuk menjauhkan diri dari
keburukan dan kejahatan, sebuah kiat untuk menjaga kehormatan dan
waktu, sebuah cara untuk menjaga usia, sebuah tindakan untuk menjauhkan
diri dari orang-orang yang mendengki, sebuah perenungan tentang akhirat,
sebuah persiapan untuk bertemu Allah, sebuah pemusatan jiwa raga untuk
melakukan ketaatan, sebuah pemberdayaan nalar terhadap hal-hal yang
bermanfaat, dan sebuah eksplorasi terhadap nilai dan hukum dari
nash-nash yang ada."<br /><br />Arah pembicaraannya seperti yang dimaksudkan
dalam kutipan diatas. Kerana yang tertulis di sini adalah arti yang
melalui penyuntingan.<br /><br />Pada bahasan sebelumnya telah saya katakan
bahwa dalam 'uzlah itu terdapat sebuah kemuliaan yang hanya diketahui
oleh Allah saja. Dalam ber-'uzlah terjadi pengembangan daya berfikir,
pencapaian pada sebuah hasil pemikiran, penenangan kalbu, dan
penyelamatan kehormatan. Di samping itu, dalam ber-'uzlah ada banyak
pahala yang didapatkan, ada usaha untuk menjauhkan diri dari
kemungkaran, ada pemberdayaan jiwa untuk selalu melakukan ketaatan, ada
waktu untuk mengingat Sang Maha Pengasih, ada usaha untuk menjauhi
hal-hal yang melenakan dan menyita waktu, ada upaya untuk lari menjauhi
fitnah, ada usaha untuk menjauh dari kepungan musuh, ada kesempatan
untuk tidak mencela orang lain, ada pemenuhan hak-hak, ada kesempatan
untuk sembunyi dari orang-orang yang sombong, dan ada kesempatan untuk
bersabar terhadap orang yang bodoh.<br /><br />Dalam 'uzlah juga terdapat
tabir untuk menutupi aurat: yakni aurat berupa aurat lisan, kesalahan
melangkah, penyimpangan pikiran, dan kecenderungan jiwa yang jahat.<br /><br />
'Uzlah merupakan hijab untuk menutupi wajah-wajah kebaikan, cangkang
untuk menyembunyikan mutiara-mutiara keutamaan, dan lengan baju untuk
membungkus tangan-tangan kebaikan. Alangkah indahnya ber-'uzlah dengan
buku; kerana orang akan dapat menambah usia, dapat mengulur kematian,
dapat meraih kenikmatan dalam kesendirian, dapat mengembara menuju
ketaatan, dan dapat berjalan-jalan dalam perenungan.<br /><br />Dalam 'uzlah akan anda dapatkan perenungan, penghayatan, tafakkur, dan tadabbur.<br /><br />Pada
saat ber-'uzlah anda akan dapat menyelami makna-makna, menangkap
butiran-butiran nilai, merenungkan tujuan-tujuan hidup, dan membangun
menara ide serta pemikiran.<br /><br />Pada saat ber-'uzlah ruh berada dalam
kegembiraan, hati berada dalam kebahagiaan terbesar, dan nurani berada
dalam perburuan nilai-nilai.<br /><br />Jangan riya' pada waktu ber-'uzlah,
sebab hanya Allah yang melihat anda. Dan, jangan perdengarkan
pembicaraan anda kepada sesama, sebab hanya Yang Maha Mendengar lagi
Maha Melihat yang mendengar.<br /><br />Semua orang besar menyirami
'tanaman' kemuliaan dengan 'air' uzlah sampai mereka bisa tegak berdiri.
Selanjutnya, tumbuhlah pohon keagungan mereka dan menghasilkan buahnya
yang bisa dipetik setiap saat dengan izin Rabb-nya.<br /><br />Ali ibn Abdul Aziz al-Jurjani berkata,<br /><i>"Mereka
bilang padaku bahwa dalam dirimu ada kemurungan. Sebenarnya mereka
melihat seorang yang menjauhi sikap yang rendah. Jika dikatakan, ada
mata air, saya katakan saya telah melihatnya, namun jiwa merdeka tahan
terhadap rasa haus. Saya tidak menunaikan hak ilmu jika setiap kali aku
melihat sesuatu yang menggiurkan kujadikan dia tangga bagi diriku.
Apakah aku akan melakukan itu kemudian aku akan memetik kehinaan? Itu
sama dengan mengikuti kebodohan yang demikian pasti. Andaikata orang
berilmu menjaganya dia pasti menjaga mereka. Andaikata mengagungkannya
di dalam jiwa pasti mereka diagungkan. Namun mereka meremehkannya, maka
hinalah mereka, mereka mengotorinya dengan ketamakan hingga bermuka
masam."</i><br /><br />Sementara itu Ahmad ibn Khalil al-Hanbali berkata,</span>
<span style="font-size: small;"><i>"Tak pernah kunikmati manisnya hidup hingga teman dudukku rumah dan
buku. Tak ada yang lebih mulia daripada ilmu, kerananya aku mencarinya
untuk teman akrab. Kehinaan itu ada kerana pergaulan, tinggalkanlah
mereka dan hiduplah dengan mulia."</i><br /><br />
Penyair lain berkata,<br /><i>"Aku diam dalam kesendirian dan tinggal
dalam rumahku, ada rasa tenteram, dan tumbuh berkembang kebahagiaanku.
Kuputuskan hubunganku dengan sesama, dan aku tidak peduli apakah pasukan
telah berangkat atau panglima telah menunggang kudanya."</i><br /><br />Al-Humaydi al-Muhaddats berkata,<br /><i>Pertemuan
dengan manusia tak akan mendatangkan faedah apa-apa, kecuali hanya
menambah pembicaraan yang tak tertata. Kurangilah intensitas bertemu
dengan mereka selain untuk menuntut ilmu atau melakukan kebaikan.</i><br /><br />Ibnu Faris berkata,<br /><i>"Mereka
berkata, bagaimana keadaanmu, kujawab, baik. Satu kebutuhan terpenuhi
dan yang lainnya tidak. Jika kesedihan telah menyesakkan dada, Saya
katakan, semoga akan datang satu hari dengan bantuan. Temanku adalah
kucingku, sahabat jiwaku adalah buku-buku, sedangkan kekasihku adalah
lentera malam."</i><br /><br />Siapa saja yang mencintai 'uzlah maka itu
adalah kemuliaan baginya. Untuk itu anda dapat merujuk buku "Al-'Uzlah"
karangan al-Khithabiy.<br /></span>
<span style="font-size: small;"><b>Laa Tahzan~!</b></span>
<span style="font-size: small;">By;</span>
<span style="font-size: small;">DR. Aidh Al-Qarni</span>DWI JAYA MUSTIKAhttp://www.blogger.com/profile/04505259090322137494noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3829708349314820565.post-23061448406645148842012-12-05T03:26:00.000-08:002012-12-05T03:26:03.776-08:00"Ataukah mereka dengki pada manusia atas apa yang Allah karuniakan kepadanya?"<br />Kedengkian (hasad) itu seperti makanan asin yang senantiasa<br />merapuhkan tulang. Hasad itu juga seperti penyakit kronis yang selalu<br />menggerogoti tubuh pelan-pelan hingga rusak dan membusuk. Ada<br />ungkapan: "Tak ada yang menyenangkan dari seorang pendengki, karena<br />ia akan selalu menjadi musuh dalam selimut". Ada pula orang-orang yang<br />berkata seperti ini: "Celaka benar seorang pendengki; memulai dengan<br />persahabatan dan mengakhiri dengan pembunuhan."<br />
<br />Saya berusaha mencegah diri pribadi saya dan juga Anda agar tidak<br />mengidap penyakit dengki. Ini merupakan wujud kasih sayang saya terhadap<br />diri saya sendiri dan terhadap Anda sebelum dapat mencurahkan kasih<br />sayang kepada orang lain. Bagaimanapun, dengan dengki terhadap orang<br />lain, kita sama halnya dengan memberi makan kegalauan kepada dagingdaging<br />kita, memberi minum kegelisahan kepada darah kita, dan<br />menebarkan rasa kantuk pelupuk mata kita kepada orang lain.<br />Seorang pendengki, ibarat orang yang menyalakan pemanggang roti,<br />lalu setelah panas ia menceburkan dirinya sendiri ke dalam pemanggang<br />itu.<br />
Keresahan, kecemasan dan kegelisahan hidup merupakan penyakitpenyakit<br />yang dllahirkan oleh sifat dengki untuk mengakhiri ketentraman,<br />kesejahteraan, dan kebahagiaan hidup. Bencana besar yang menimpa seorang<br />pendengki adalah dikarenakan ia selalu melawan qadha' (ketentuan Allah),<br />menuduh Allah tidak adil dalam kebijakan-Nya, melecehkan syariat,<br />dan selalu menyeleweng dari ajaran-ajaran yang disampaikan oleh<br />Rasulullah.<br />Sungguh, kedengkian itu merupakan penyakit yang tidak bakal<br />mendatangkan pahala, dan juga bukan cobaan yang akan mendatangkan<br />balasan baik dari Allah bagi para pelakunya. Seorang pendengki akan selalu<br />panas ketika melihat orang lain mendapatkan kenikmatan dan kelebihan.<br />Dan itu akan berlanjut sampai ia mati, atau kadang sampai kenikmatan<br />orang lain tadi sudah tidak ada lagi.<br />Semua orang boleh diajak bersahabat, kecuali seorang pendengki.<br />Sebab, seorang pendengki akan selalu membawa kita agar menyepelekan<br />nikmat-nikmat Allah, menanggalkan semua kepribadian baik kita,<br />melepaskan ciri kehormatan kita, dan meninggalkan semua sejarah baik<br />kita. Itulah hahhal yang akan membuat seorang pendengki menerima —<br />meski mungkin dengan berat hati — Anda sebagai sahabatnya. Akan tetapi,<br />bukankah kita harus berlindung kepada Allah dari kejahatan seorang<br />pendengki ketika mendengki? Betapapun, seorang pendengki itu tetap<br />seperti ular hitam berbisa yang tidak akan pernah diam sebelum<br />menyemburkan bisanya pada tubuh yang tak berdosa.<br />Sungguh, saya peringatkan Anda agar jangan sekali-kali mencoba<br />untuk memiliki rasa dengki. Berlindunglah kepada Allah agar tidak bergaul<br />dengan seorang pendengki, karena Dia-lah yang selalu mengawasi Anda!DWI JAYA MUSTIKAhttp://www.blogger.com/profile/04505259090322137494noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3829708349314820565.post-90086255064087793012012-11-30T08:51:00.002-08:002012-11-30T08:55:25.366-08:00Siapakah yang Memperkenankan Doa Orang yang Kesulitan Apabila Ia Berdoa?<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Siapakah yang berhak menjadi tempat mengadu
orang-orang yang</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">dilanda kegelisahan, kesempitan, kesulitan dan
kesedihan? Kepada siapakah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">mereka harus memohon pertolongan? Siapakah yang
layak menjadi tempat</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">bergantung, memohon, meminta dan meratap semua
makhluk? Siapakah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">yang berhak menjadi gantungan hati dan selalu
diucapkan oleh lidah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">manusia? Tak lain, adalah hanya Allah yang tiada <i>Ilah
</i>selain Dia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Bagiku dan juga Anda, adalah suatu kewajiban untuk
berdoa dan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">meminta kepada-Nya dalam keadaan lapang maupun
sempit, dalam keadaan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">mudah maupun ketika sulit. Kita harus menumpahkan
semua permasalahan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">ke haribaan-Nya dan kita juga tetap harus <i>ber-tawassul
</i>kepada-Nya, meski</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">dalam keterjepitan seperti apapun. Kita harus duduk
bersimpuh di depan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">pintu gerbang-Nya sambil memohon, menangis
merendahkan diri dan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">meminta ampunan-Nya. Dan kemudian, tunggulah! Karena
pada saatnya</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">nanti akan datang pertolongan, <i>ma'unah </i>(uluran),
bantuan dan kemudahan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">yang bersumber dari-Nya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">{Atau, siapakah yang
memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila</span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">ia berdoa kepada-Nya.}</span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(QS. An-Naml: 62)</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Jawabannya adalah Allah-lah yang menyelamatkan orang
yang</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">tenggelam, memberi jalan keluar orang-orang yang
mengalami kesulitan,</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;"></span><br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">menolong orang yang dizalimi, memberi petunjuk orang
yang sesat,</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">menyembuhkan orang yang sakit, dan meringankan beban
orang yang</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">mendapat cobaan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: large;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">{Maka apabila mereka naik kapal,
mereka berdoa kepada Allah dengan</span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: large;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">memurnikan ketaatan kepada-Nya.}</span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(QS. Al-'Ankabut: 65)</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Di sini, saya tidak akan memaparkan doa-doa pengusir
rasa duka,</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">gundah dan sedih. Bagaimanapun, sebaiknya Anda
mempelajari sendiri</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">kalimat-kalimat doa yang indah dalam kitab-kitab
hadist. Setelah itu,</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">mengadulah, merataplah, berdoa dan memohonlah
kepada-Nya. Dan bila</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Anda sudah berhasil menemukan-Nya, berarti Anda
telah mendapatkan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">segalanya. Akan tetapi, jika Anda kehilangan iman
kepada-Nya, niscaya</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Anda telah kehilangan segalanya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Doa Anda kepada <i>Rabb </i>terhitung sebagai wujud
lain dari ibadah. Juga</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">sebagai bukti ketaatan besar yang akan mendatangkan
suatu pemberian</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">lebih dari apa yang Anda minta. Maka itu, seorang
hamba yang benar-benar</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">mengetahui hakekat berdoa kepada Allah, niscaya ia
tak akan pernah resah,</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">gundah, dan kacau pikirannya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Semua tali akan mengerut kecuali tali-Nya, dan semua
pintu akan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">tertutup kecuali pintu-Nya. Allah Maha Dekat, Maha
Mendengar, dan Maha</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Menjawab. Dia mengabulkan doa setiap orang yang
berada dalam kesulitan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Dia memerintahkan Anda — karena Anda manusia yang
selalu</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">membutuhkan dan lemah, dan Dia Maha Kaya, Maha Kuat,
Maha Tunggal</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">dan Maha Terpuji — agar senantiasa berdoa. Dia
berkata,</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #38761d;"><span style="font-size: large;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">{Berdoalah kamu kepada-Ku niscaya
akan Kuperkenankan bagimu.} .</span></i></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">(QS. Al-Mu'minun: 60)</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Ketika musibah dan bencana datang silih berganti
menimpa Anda,</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">berdzikirlah kepada-Nya, sebutlah nama-Nya, mohonlah
pertolongan-Nya,</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">dan mintalah jalan keluar dari-Nya! Tundukkan wajah
untuk mengkuduskan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">nama-Nya demi mendapatkan mahkota kemerdekaan
dari-Nya. Lekatkan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">hidung pada tempat Anda bersujud kepada-Nya agar
Anda mendapatkan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">keselamatan. Angkat kedua tangan Anda, buka kedua
telapak tangan Anda,</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">perbanyak memohon kepada-Nya, jangan pernah bosan
meminta kepada-</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Nya, dan jangan pernah berpaling dari depan
pintu-Nya. Harapkanlah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">kelembutan kasih sayang dari-Nya, nantikan
pertolongan-Nya, nyaringkan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">suara Anda tatkala menyebut nama-Nya, dan selalu
berbaik sangkalah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">kepada-Nya. Curahkan seluruh waktu Anda untuk-Nya
dan beribadahlah</span></div>
DWI JAYA MUSTIKAhttp://www.blogger.com/profile/04505259090322137494noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3829708349314820565.post-16801645369824101822012-11-30T08:46:00.000-08:002012-11-30T08:46:28.703-08:00Jadikan Buah Lemon Itu Minuman yang Manis!<div style="text-align: justify;">
Orang cerdik akan berusaha merubah kerugian menjadi keuntungan.<br />Sedangkan orang bodoh akan membuat suatu musibah menjadi bertumpuk<br />dan berlipat ganda.<br />Ketika Rasulullah s.a.w. diusir dari Makkah, beliau memutuskan untuk<br />menetap di Madinah dan kemudian berhasil membangunnya menjadi sebuah<br />negara yang sangat akrab di telinga dan mata sejarah.<br />Ahmad ibn Hanbal pernah dipenjara dan dihukum dera, tetapi<br />karenanya pula ia kemudian menjadi imam salah satu madzhab. </div>
<div style="text-align: justify;">
Ibnu<br />Taimiyyah pernah di penjara, tetapi justru di penjara itulah ia banyak<br />melahirkan karya. As-Sarakhsi pernah dikurung di dasar sumur selama<br />bertahun-tahun, tetapi di tempat itulah ia berhasil mengarang buku<br />sebanyak dua puluh jilid. </div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika Ibnul-Atsir dipecat dari jabatannya, ia<br />berhasil menyelesaikan karya besarnya yang berjudul Jami'ul Ushul dan<br />an-Nihayah, salah satu buku paling terkenal dalam hadits. Demikian halnya<br />dengan Ibnul-Jawzy, ia pernah diasingkan dari Baghdad, dan karena itu<br />ia menguasai qiraah sab'ah. </div>
<div style="text-align: justify;">
Malik ibn ar-Raib adalah penderita suatu<br />penyakit yang mematikan, namun ia mampu melahirkan syair-syair yang<br />sangat indah dan tak kalah dengan karya-karya para penyair besar zaman<br />Abbasiyah. Lalu, ketika semua anak Abi Dzuaib al-Hudzali mati<br />meninggalkannya seorang diri, ia justru mampu menciptakan nyanyiannyanyian<br />puitis yang mampu membekam mulut zaman, membuat setiap<br />pendengarnya tersihir, memaksa sejarah untuk selalu bertepuk tangan<br />saat mendengarnya kembali.<br />Begitulah, ketika tertimpa suatu musibah, Anda harus melihat sisi yang<br />paling terang darinya. Ketika seseorang memberi Anda segelas air lemon,<br />Anda perlu menambah sesendok gula ke dalamnya. Ketika mendapat hadiah<br />seekor ular dari orang, ambil saja kulitnya yang mahal dan tinggalkan bagian<br />tubuhnya yang lain. Ketika disengat kala jengking, ketahuilah bahwa<br />sengatan itu sebenarnya memberikan kekebalan pada tubuh Anda dari<br />bahaya bisa ular.<br />Kendalikan diri Anda dalam berbagai kesulitan yang Anda hadapi!<br />Dengan begitu, Anda akan dapat mempersembahkan bunga mawar dan<br />melati yang harum kepada kami. Dan,<br />{Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu.}<br />(QS. Al-Baqarah: 216)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelum terjadi revolusi besar di Perancis, konon negara itu pernah<br />memenjara dua sastrawan terkenalnya. Salah seorang dari keduanya sangat<br />optimistis dan yang seorang lagi pesimistis bahwa revolusi dan perubahan<br />akan segera terjadi. Setiap hari keduanya sama-sama melongokkan kepala<br />melalui sela-sela jeruji penjara. Hanya saja, sang sastrawan yang optimistis<br />selalu memandang ke atas dan melihat bintang-bintang yang gemerlap di<br />langit. Dan karena itu ia selalu tersenyum cerah. Adapun sastrawan yang<br />pesimistis, ia selalu melihat ke arah bawah dan hanya melihat tanah hitam<br />di depan penjara, dan kemudian menangis sedih.<br />Begitulah, sebaiknya Anda selalu melihat sisi lain dari kesedihan itu.<br />Sebab, belum tentu semuanya menyedihkan, pasti ada kebaikan, secercah<br />harapan, jalan keluar serta pahala.</div>
DWI JAYA MUSTIKAhttp://www.blogger.com/profile/04505259090322137494noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3829708349314820565.post-65090623325991541042012-11-30T03:43:00.001-08:002012-11-30T03:43:09.573-08:00Jangan Bersedih, Inilah Kiat-Kiat untuk Bahagia<span style="font-size: small;">1. Sadarilah bahwa jika anda tidak hidup hanya dalam
batasan hari ini saja, maka akan terpecahlah pikiran anda, akan kacau
semua urusan, dan akan semakin menggunung kesedihan dan kegundahan diri
anda. Inilah makna sabda Rasulullah: <u>''Jika pagi tiba, janganlah menunggu sore; dan jika sore tiba, jangan menunggu hingga waktu pagi.''</u><br /><br />2.
Lupakan masa lalu dan semua yang telah terjadi, kerana perhatian yang
terpaku pada yang telah lewat dan selesai merupakan kebodohan dan
kegilaan.<br /><br />3. Jangan menyibukkan diri dengan masa depan, sebab ia
masih berada di alam gaib. Jangan pikirkan hingga ia datang dengan
sendirinya.<br /><br />4. Jangan mudah tergoncang oleh kritikan. Jadilah
orang yang teguh pendirian, dan sadarilah bahwa kritikan itu akan
mengangkat harga diri anda setara dengan kritikan tersebut.<br /><br />5. Beriman kepada Allah, dan beramal salih adalah kehidupan yang baik dan bahagia.<br /><br />6. Barangsiapa menginginkan ketenangan, keteduhan, dan kesenangan, maka dia harus berdzikir kepada Allah.<br /><br />7. Hamba harus menyadari bahwa segala sesuatu berdasarkan ketentuan qadha' dan qadar.<br /><br />8. Jangan menunggu terima kasih dari orang lain.<br /><br />9. Persiapkan diri anda untuk menerima kemungkinan terburuk.<br /><br />10. Kemungkinan yang terjadi itu ada baiknya untuk diri anda.<br /><br />11. Semua qadha' bagi seorang muslim baik adanya.<br /><br />12. Berpikirlah tentang nikmat, lalu bersyukurlah.<br /><br />13. Anda dengan semua yang ada pada diri anda sudah lebih banyak daripada yang dimiliki orang lain.<br /><br />14. Yakinlah, dari waktu ke waktu selalu saja ada jalan keluar.<br /><br />15. Yakinlah, dengan musibah hati akan tergerak untuk berdoa.<br /><br />16. Musibah itu akan menajamkan nurani dan menguatkan hati.<br /><br />17. Sesungguhnya setelah kesulitan itu akan ada kemudahan.<br /><br />.18. Jangan pernah hancur hanya kerana perkara-perkara yang sepele.<br /><br />19. Sesungguhnya Rabb itu Maha Luas ampunan-Nya.<br /><br />20. Jangan marah, jangan marah, jangan marah!<br /><br />21. Kehidupan ini tak lebih hanya sekadar roti, air, dan bayangan. Maka, tak usahlah bersedih jika semua itu ada.<br /><br /><b>22. {Dan, di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu.} [QS. Adz-Dzariyat:22]</b><br /><br />23. Kebanyakan dari apa yang anda takutkan tidak pernah terjadi.<br /><br />24. Pada orang-orang yang tertimpa musibah itu ada suri tauladan.<br /><br />
25. Sesungguhnya, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan memberikan cobaan atas mereka.<br /><br />26. Ulangilah doa-doa untuk menghapuskan bencana.<br /><br />27. Anda harus melakukan perbuatan yang baik dan membuahkan, dan tinggalkanlah kekosongan.<br /><br />28. Tinggalkanlah kasak-kusuk, dan jangan percaya pada kabar burung.<br /><br />29.
Kedengkian dan keinginan anda yang kuat untuk membalas dendam itu hanya
akan membahayakan kesehatan anda sendiri. Lebih besar daripada bahaya
yang akan menimpa pihak lawan.<br /><br />30. Semua musibah yang menimpa diri anda adalah penghapus dosa-dosa.<br /></span>
<span style="font-size: small;"><b>Laa Tahzan~!</b></span>
<span style="font-size: small;">By;</span>
<span style="font-size: small;">DR. Aidh Al-Qarni</span>DWI JAYA MUSTIKAhttp://www.blogger.com/profile/04505259090322137494noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3829708349314820565.post-35985817094499265332012-11-30T03:42:00.000-08:002012-11-30T03:42:12.989-08:00Rehat 7<span style="font-size: small;">Jangan bersedih, kerana kesedihan hanya akan membuatmu
lemah dalam beribadah, membuatmu malas untuk berjihad, membuatmu putus
harapan, menggiringmu untuk berburuk sangka, dan menenggelamkanmu ke
dalam pesimisme.<br /><br />Jangan bersedih, sebab rasa sedih dan gundah
adalah akar penyakit jiwa, sumber penyakit syaraf, penghancur jiwa, dan
penebar keraguan dan kebingungan.<br /><br />Jangan bersedih, kerana ada
al-Qur'an, ada doa, ada shalat, ada sedekah, ada perbuatan baik, dan ada
amalan yang memberikan manfaat.<br /><br />Jangan bersedih, dan jangan
pernah menyerah kepada kesedihan dengan tidak melakukan aktifitas.
Shalatlah... bertasbihlah... bacalah... menulislah... bekerjalah...
terimalah tamu... bersilaturrahmilah... dan merenunglah.<br /><br />Allah berfirman,<br /><b>{Dan, Rabb-mu berfirman: ''Berdoalah kamu kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu.''} [QS. Al-Mu'min:60]</b><br /><br /><b>{Berdoalah
kamu kepada Rabb-mu dengan berendah diri dan suara yang lembut.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.}
[QS. Al-A'raf:55]</b><br /><br /><b>{Maka, sembahlah Allah dengan memurnikan ibadah kepada-Nya.} [QS. Al-Mu'minun:14]<b><br /><br /><b>{Katakanlah:
''Serulah Allah dengan seruan Ar-Rahman. Dengan nama mana saja yang
kamu seru, Dia mempunyai al-asma' al-husna (nama-nama yang terbaik).}
[QS. Al-Isra':110]</b><br /><br />
</b></b><b><b>
<b>Laa Tahzan~!</b><br />
By;<br />
DR. Aidh Al-Qarni</b></b></span>DWI JAYA MUSTIKAhttp://www.blogger.com/profile/04505259090322137494noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3829708349314820565.post-77673453079040872282012-11-30T03:41:00.002-08:002012-11-30T03:41:17.962-08:00Jangan Bersedih Kerana Tertimpa Kesulitan!<span style="font-size: small;">Kesulitan-kesulitan itu, sebenarnya, akan menguatkan
hati, menghapuskan dosa, menghancurkan rasa ujub, dan menguburkan rasa
sombong. Kesulitan-kesulitan itu; akan meluruhkan kelalaian, menyalakan
lentera dzikir, menarik empati bersama, menjadi doa yang dipanjatkan
oleh orang-orang salih, merupakan wujud ketundukan kepada tiran,
merupakan sebuah penyerahan diri kepada Dzat Yang Esa, merupakan sebuah
peringatan dini, sebuah upaya untuk menghidupkan dzikir, merupakan upaya
untuk menjaga hati dengan bersabar, merupakan persiapan untuk menghadap
Sang Tuan, dan sebuah sentilan untuk tidak cenderung kepada dunia,
merasa aman dan tenang dengannya. Kerana kelembutan yang tersembunyi itu
jauh lebih besar, dosa yang ditutupi itu jauh lebih besar, dan
kesalahan yang dimaafkan juga lebih besar.<br /></span>
<span style="font-size: small;"><b>Laa Tahzan~!</b></span>
<span style="font-size: small;">By;</span>
<span style="font-size: small;">DR. Aidh Al-Qarni</span>DWI JAYA MUSTIKAhttp://www.blogger.com/profile/04505259090322137494noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3829708349314820565.post-72716365223944750712012-11-30T03:40:00.002-08:002012-11-30T03:40:19.333-08:00'Uzlah dan Dampak Positifnya<span style="font-size: small;">Yang saya maksudkan dengan 'uzlah (pengasingan diri) di
sini adalah ber-'uzlah dari segala bentuk kejahatan, dan kemubahan yang
berlebihan. Ber-'uzlah seperti ini akan membuat dada menjadi lapang dan
mengikis semua kesedihan.<br /><br />Ibnu Taimiyyah mengatakan, ''Ada
keharusan bagi hamba untuk melakukan 'uzlah agar dapat beribadah kepada
Allah, berdzikir kepada-Nya, membaca ayat-ayat-Nya, melakukan muhasabah
terhadap dirinya, berdoa kepada-Nya, meminta ampunan-Nya, menjauhi
tindakan-tindakan yang jelek, dan lain sebagainya.<br /><br />Dalam Shaidul
Khatir, Ibnu al-Jauzi telah menuliskan tiga pasal, yang ringkasannya
demikian: "Saya tidak melihat dan mendengar manfaat yang lebih besar
daripada 'uzlah. Kerana 'uzlah adalah sebuah ketenangan, sebuah
keagungan, sebuah kemuliaan, sebuah tindakan untuk menjauhkan diri dari
keburukan dan kejahatan, sebuah kiat untuk menjaga kehormatan dan
waktu, sebuah cara untuk menjaga usia, sebuah tindakan untuk menjauhkan
diri dari orang-orang yang mendengki, sebuah perenungan tentang akhirat,
sebuah persiapan untuk bertemu Allah, sebuah pemusatan jiwa raga untuk
melakukan ketaatan, sebuah pemberdayaan nalar terhadap hal-hal yang
bermanfaat, dan sebuah eksplorasi terhadap nilai dan hukum dari
nash-nash yang ada."<br /><br />Arah pembicaraannya seperti yang dimaksudkan
dalam kutipan diatas. Kerana yang tertulis di sini adalah arti yang
melalui penyuntingan.<br /><br />Pada bahasan sebelumnya telah saya katakan
bahwa dalam 'uzlah itu terdapat sebuah kemuliaan yang hanya diketahui
oleh Allah saja. Dalam ber-'uzlah terjadi pengembangan daya berfikir,
pencapaian pada sebuah hasil pemikiran, penenangan kalbu, dan
penyelamatan kehormatan. Di samping itu, dalam ber-'uzlah ada banyak
pahala yang didapatkan, ada usaha untuk menjauhkan diri dari
kemungkaran, ada pemberdayaan jiwa untuk selalu melakukan ketaatan, ada
waktu untuk mengingat Sang Maha Pengasih, ada usaha untuk menjauhi
hal-hal yang melenakan dan menyita waktu, ada upaya untuk lari menjauhi
fitnah, ada usaha untuk menjauh dari kepungan musuh, ada kesempatan
untuk tidak mencela orang lain, ada pemenuhan hak-hak, ada kesempatan
untuk sembunyi dari orang-orang yang sombong, dan ada kesempatan untuk
bersabar terhadap orang yang bodoh.<br /><br />Dalam 'uzlah juga terdapat
tabir untuk menutupi aurat: yakni aurat berupa aurat lisan, kesalahan
melangkah, penyimpangan pikiran, dan kecenderungan jiwa yang jahat.<br /><br />
'Uzlah merupakan hijab untuk menutupi wajah-wajah kebaikan, cangkang
untuk menyembunyikan mutiara-mutiara keutamaan, dan lengan baju untuk
membungkus tangan-tangan kebaikan. Alangkah indahnya ber-'uzlah dengan
buku; kerana orang akan dapat menambah usia, dapat mengulur kematian,
dapat meraih kenikmatan dalam kesendirian, dapat mengembara menuju
ketaatan, dan dapat berjalan-jalan dalam perenungan.<br /><br />Dalam 'uzlah akan anda dapatkan perenungan, penghayatan, tafakkur, dan tadabbur.<br /><br />Pada
saat ber-'uzlah anda akan dapat menyelami makna-makna, menangkap
butiran-butiran nilai, merenungkan tujuan-tujuan hidup, dan membangun
menara ide serta pemikiran.<br /><br />Pada saat ber-'uzlah ruh berada dalam
kegembiraan, hati berada dalam kebahagiaan terbesar, dan nurani berada
dalam perburuan nilai-nilai.<br /><br />Jangan riya' pada waktu ber-'uzlah,
sebab hanya Allah yang melihat anda. Dan, jangan perdengarkan
pembicaraan anda kepada sesama, sebab hanya Yang Maha Mendengar lagi
Maha Melihat yang mendengar.<br /><br />Semua orang besar menyirami
'tanaman' kemuliaan dengan 'air' uzlah sampai mereka bisa tegak berdiri.
Selanjutnya, tumbuhlah pohon keagungan mereka dan menghasilkan buahnya
yang bisa dipetik setiap saat dengan izin Rabb-nya.<br /><br />Ali ibn Abdul Aziz al-Jurjani berkata,<br /><i>"Mereka
bilang padaku bahwa dalam dirimu ada kemurungan. Sebenarnya mereka
melihat seorang yang menjauhi sikap yang rendah. Jika dikatakan, ada
mata air, saya katakan saya telah melihatnya, namun jiwa merdeka tahan
terhadap rasa haus. Saya tidak menunaikan hak ilmu jika setiap kali aku
melihat sesuatu yang menggiurkan kujadikan dia tangga bagi diriku.
Apakah aku akan melakukan itu kemudian aku akan memetik kehinaan? Itu
sama dengan mengikuti kebodohan yang demikian pasti. Andaikata orang
berilmu menjaganya dia pasti menjaga mereka. Andaikata mengagungkannya
di dalam jiwa pasti mereka diagungkan. Namun mereka meremehkannya, maka
hinalah mereka, mereka mengotorinya dengan ketamakan hingga bermuka
masam."</i><br /><br />Sementara itu Ahmad ibn Khalil al-Hanbali berkata,</span>
<span style="font-size: small;"><i>"Tak pernah kunikmati manisnya hidup hingga teman dudukku rumah dan
buku. Tak ada yang lebih mulia daripada ilmu, kerananya aku mencarinya
untuk teman akrab. Kehinaan itu ada kerana pergaulan, tinggalkanlah
mereka dan hiduplah dengan mulia."</i><br /><br />
Penyair lain berkata,<br /><i>"Aku diam dalam kesendirian dan tinggal
dalam rumahku, ada rasa tenteram, dan tumbuh berkembang kebahagiaanku.
Kuputuskan hubunganku dengan sesama, dan aku tidak peduli apakah pasukan
telah berangkat atau panglima telah menunggang kudanya."</i><br /><br />Al-Humaydi al-Muhaddats berkata,<br /><i>Pertemuan
dengan manusia tak akan mendatangkan faedah apa-apa, kecuali hanya
menambah pembicaraan yang tak tertata. Kurangilah intensitas bertemu
dengan mereka selain untuk menuntut ilmu atau melakukan kebaikan.</i><br /><br />Ibnu Faris berkata,<br /><i>"Mereka
berkata, bagaimana keadaanmu, kujawab, baik. Satu kebutuhan terpenuhi
dan yang lainnya tidak. Jika kesedihan telah menyesakkan dada, Saya
katakan, semoga akan datang satu hari dengan bantuan. Temanku adalah
kucingku, sahabat jiwaku adalah buku-buku, sedangkan kekasihku adalah
lentera malam."</i><br /><br />Siapa saja yang mencintai 'uzlah maka itu
adalah kemuliaan baginya. Untuk itu anda dapat merujuk buku "Al-'Uzlah"
karangan al-Khithabiy.<br /></span>
<span style="font-size: small;"><br /></span>
<span style="font-size: small;"><b>Laa Tahzan~!</b></span>
<span style="font-size: small;">By;</span>
<span style="font-size: small;">DR. Aidh Al-Qarni</span>DWI JAYA MUSTIKAhttp://www.blogger.com/profile/04505259090322137494noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3829708349314820565.post-76969084365220030282012-11-28T22:50:00.002-08:002012-11-28T22:50:44.844-08:00Jangan Memakai Baju Kepribadian Orang Lain<span style="font-size: small;"><b>{Dan, bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri)
yang ia menghadap kepadanya. Maka, berlomba-lombalah kamu (dalam
berbuat) kebaikan.} [QS. Al-Baqarah:148)</b><br /><br /><b>{Dan, Dialah yang
menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan
sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat.} [QS.
Al-An'am:165]</b><br /><br /><b>{Sungguh, tiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing).} [QS. Al-Baqarah:60]</b><br /><br />Setiap
manusia memiliki kelebihan, potensi dan bakat masing-masing. Dan, salah
satu keagungan Rasulullah adalah kemampuannya untuk menempatkan setiap
sahabatnya sesuai dengan kemampuan, bakat, dan kesiapan mereka
masing-masing. Ali misalnya, ditempatkan pada posisi kehakiman, Muadz
dalam masalah keilmuan, Ubay yang menyangkut al-Qur'an, Zaid dalam
masalah Faraidh, Khalid ibn Walid dalam persoalan jihad, Hasan dalam
masalah syair, dan Qais ibn Tsabit dalam orasi.<br /><br />Menempatkan parfum di tempat pedang tentu sangat berbahaya sebagaimana pedang kala ditempatkan di tempat parfum.<br /><br />Larut
dalam kepribadian orang lain pada hakikatnya adalah bunuh diri. Memakai
baju kepribadian orang lain adalah pembunuhan yang direncanakan.<br /><br />Salah
satu tanda kebesaran Allah adalah perbedaan sifat yang ada pada manusia
dan karakter yang mereka miliki, serta perbedaan bahasa dan warna kulit
mereka. Abu Bakar dengan kelembutan dan wataknya yang pengasih telah
memberikan manfaat bagi umat dan agama. Umar dengan sikapnya yang keras
dan keteguhannya telah membangkitkan Islam dan pemeluknya. Artinya,
menerima dengan penuh kerelaan pemberian yang ada pada diri anda,
merupakan karunia. Oleh sebab itu, kembangkanlah, tumbuhkanlah, dan
dapatkanlah manfaat darinya.<br /><b>{Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.} [QS. Al-Baqarah:286]</b><br /><br />Taklid
buta dan terlalu mudah melebur ke dalam kepribadian orang lain
merupakan penguburan hidup-hidup terhadap bakat yang Allah berikan,
pembunuhan terhadap kemauan, dan penghancuran sistem terhadap karakter
penciptaan manusia itu sendiri.<br /></span>
<span style="font-size: small;"><b>Laa Tahzan~!</b></span>
<span style="font-size: small;">By;</span>
<span style="font-size: small;">DR. Aidh Al-Qarni</span>DWI JAYA MUSTIKAhttp://www.blogger.com/profile/04505259090322137494noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3829708349314820565.post-955971206138243782012-11-28T22:49:00.004-08:002012-11-28T22:49:57.101-08:00Jangan Bersedih, Kerana Masih Ada Sebab-sebab yang Membuat Musibah Terasa Ringan<span style="font-size: small;">1. Menunggu pahala dan ganjaran dari sisi Allah:<br /><b>{Sesungguhnya, hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.} [QS. Az-Zumar:10]</b><br /><br />2. Melihat kepada orang lain yang mendapat musibah:<br /><br />Seandainya bukan kerana banyak orang di sekitarku yang menangisi saudara-saudara mereka, pastilah aku sudah bunuh diri.<br /><br />Menolehlah
ke kanan dan ke kiri. Apakah yang anda lihat di sekeliling hanya
orang-orang yang tertimpa musibah dan ujian semua? Seperti itulah. Di
setiap hamparan lembah selalu saja ada Bani Sa'd.<br /><br />3. Musibah yang menimpa diri anda itu jauh lebih ringan dibandingkan dengan yang menimpa orang lain.<br /><br />4. Musibah itu menimpa hal-hal yang berkaitan dengan dunia saja, bukan agama.<br /><br />5.
Melakukan ubudiyah dalam kepasrahan pada saat-saat tertekan terkadang
lebih agung dibandingkan dengan yang dilakukan pada saat-saat bahagia.<br /><br />6. Tidak ada siasat untuk menghindarkan musibah:<br /><br />Tak usahlah berkilah untuk menghindarinya, kerana berkilah untuk menghindar hanyalah menghentikan berkilah itu sendiri.<br /></span>
<span style="font-size: small;"><br /></span>
<span style="font-size: small;"><b>Laa Tahzan~!</b></span>
<span style="font-size: small;">By;</span>
<span style="font-size: small;">DR. Aidh Al-Qarni</span>DWI JAYA MUSTIKAhttp://www.blogger.com/profile/04505259090322137494noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3829708349314820565.post-2831302556608652012012-11-28T22:49:00.001-08:002012-11-28T22:49:16.933-08:00Jangan Bersedih Kerana Rezeki yang Sedikit<span style="font-size: small;">Yang memberi rizki itu hanya satu. Seluruh rezeki hamba itu berada di sisi-Nya, dan Dia telah mengatur semua itu.<br /><br /><b>{Dan, di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu.} [QS. Adz-Dzariyat:22]</b><br /><br />Jika
memang yang memberi rezeki itu adalah Allah, maka mengapa manusia itu
harus menjilat dan mengapa harus merendahkan diri di hadapan orang lain
hanya kerana ingin mendapatkan rezeki dari sesama manusia?<br /><br /><b>{Dan, tidak ada suatu binatang melatapun di muka bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya.} [QS. Huud:6]</b><br /><br />Dalam firman-Nya yang lain disebutkan:<br /><b>{Apa
saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak
ada seorang pun yang dapat menahannya. Dan apa saja yang Allah tahan,
maka tidak seorang pun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu.}
[QS. Fathir:2]</b><br /></span>
<span style="font-size: small;"><b>Laa Tahzan~!</b></span>
<span style="font-size: small;">By;</span>
<span style="font-size: small;">DR. Aidh Al-Qarni</span>DWI JAYA MUSTIKAhttp://www.blogger.com/profile/04505259090322137494noreply@blogger.com0